Banyak orang menganggap rematik dan dan asam urat adalah sama, padahal keduanya berbeda. Meskipun memiliki gejala yang sama yaitu nyeri di persendian, baik asam urat dan rematik memiliki penyebab dan pengobatan yang berbeda. Lalu, apa saja beda rematik dan asam urat?
Mengenal beda asam urat dan rematik
Bagi masyarakat awam, gejala asam urat dan rematik sering dianggap sama. Tak sedikit yang menganggap dirinya mengalami rematik padahal sebenarnya asam urat tinggi, atau sebaliknya. Akibatnya, gejala yang dirasakan tidak kunjung berkurang dan mereda. Untuk menghindari hal tersebut, simak ulasan singkat berikut ini mengenai beda rematik dan asam urat.
1. Penyebab
Salah satu beda mendasar antara rematik dan asam urat adalah perbedaan penyebabnya. Rematik termasuk salah satu jenis penyakit autoimun (sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri) yang cenderung disebabkan oleh faktor keturunan. Pada rematik, sistem imun seseorang menyerang membran yang melapisi sendi dalam tumbuh hingga menimbulkan peradangan.
Serangan ini juga dapat merusak tulang rawan dan tulang-tulang di sekitar sendi. Lambat laun, sendi dapat berubah posisi dari yang seharusnya dan menimbulkan nyeri saat bergerak.
Sedangkan asam urat tinggi dapat disebabkan oleh banyaknya kadar asam urat yang dipicu dengan banyaknya konsumsi makanan yang mengandung purin. Asam urat dalam tubuh memiliki fungsi penting sebagai antioksidan dan regenerasi sel, namun jika jumlahnya berlebihan dapat membentuk kristal pada sendi yang memicu peradangan.
2. Perbedaan lokasi nyeri
Cara mudah untuk mengetahui beda asam urat dan rematik adalah dengan mengamati lokasi nyeri yang terjadi. Nyeri asam urat biasanya terjadi pada jari kaki terutama jempol kaki. Sedangkan rematik dapat terjadi di persendian mana pun, yang bermula dari sendi-sendi kecil seperti tangan dan kaki, kemudian dapat berpindah ke sendi yang besar seperti bahu, siku dan lutut. Bahkan rematik dapat menyerang beberapa titik sendi sekaligus pada kurun waktu yang sama.
3. Perbedaan faktor risiko
Salah satu beda paling mencolok rematik dan asam urat adalah asam urat lebih banyak dialami oleh pria dewasa dibanding wanita. Hal ini disebabkan karena wanita memiliki hormon estrogen yang dapat membantu sekresi asam urat melalui kencing. Pria yang memiliki berat badan berlebih, kebiasaan minum alkohol dan makan makanan dengan pemanis tambahan juga memiliki risiko lebih besar terkena asam urat.
Sedangkan pada rematik, wanita memiliki risiko lebih banyak mengalami peradangan ini dibanding para pria. Rematik dapat dialami di usia dewasa hingga lansia, namun umumnya penyakit ini banyak terjadi di usia lansia. Faktor genetik juga dipercaya memiliki pengaruh dalam munculnya penyakit ini. Bila di keluarga Anda ada anggota keluarga yang mengalami rematik, maka risiko untuk terpapar rematik pun semakin besar.
4. Penanganan
Beda penyebab asam urat dan rematik, beda pula cara menangani gejala keduanya. Hingga saat ini penanganan rematik difokuskan pada pengobatan untuk mengurangi gejala yang muncul. Umumnya obat yang diberikan adalah obat antirematik, pereda nyeri, kortikosteroid dan obat-obatan lain yang disesuaikan dengan keparahan rematik yang dialami.
Berbeda dengan rematik, asam urat dapat diatasi dengan obat-obatan seperti antiinflamasi nonsteroid, kortikosteroid, colchicine, dan penurun asam urat seperti allopurinol. Asam urat juga dapat dikendalikan dengan menjaga pola makan, mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi dan alkohol.
Nah, itulah ulasan singkat mengenai beda rematik dan asam urat. Untuk menghindari diagnosis yang tidak akurat, sebaiknya periksakan keluhan yang Anda rasakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
- dr Nadia Opmalina